Huffff......lagi panas gara2 masalah sistem suatu perusahaan..... Astaghfirullah,,,jadi bikin iblis seneng gini T_T
Kalo lagi marah-marah gini, badanku suka panas apalagi kalo gak bisa melampiaskan kemarahan contohnya mukul ato nangis yang lama dan keras (bikin iblis tambah seneng). Itu salah satu anomali tubuhku, yup, suhu badanku memanas lalu seluruh energi SERASA hilang 98% (yang 2% buat napas dah...).
Gak cuma itu, anomali tubuhku yang lain adalah tubuhku menjadi lemah dan kehilangan kesadaran sesaat setelah aku melihat darah. Ini sungguh-sungguh diluar kendaliku.
Awal mulanya ketika aku masi duduk di bangku SMP seorang anak kecil merengek minta ditemani ke Masjid untuk melihat penyembelihan hewan kurban. Aku yang saat itu sama sekali gak ada perasaan takut pun meng-iya-kan ajakan itu. Di Masjid, kepala demi kepala kambing digeletakkan di sebelah tempat aku duduk, tanpa rasa jijik maupun takut aku pun memperhatikan kepala yang berlumuran darah itu. Namun, beberapa saat kemudian pandanganku mulai gelap, suara gaduh di Masjid semakin lama semakin lenyap berganti dengan suara denging yang semakin keras, nafasku berubah menjadi dingin hingga ke tenggorokan. Karena merasa sangat lemah aku memaksakan pulang dengan anak kecil tadi sebagai penunjuk arah pulang. Sesampainya di rumah aku tergeletak lemas dengan tubuh bercucuran keringat dingin, untungnya tidak sampai pingsan. Ternyata usut punya usut, si papa juga punya sifat aneh itu tapi semakin tua mungkin semakin ilang (tapi gak ilang, hanya semakin membaik).
Pengalaman yang selanjutnya gara2 anomali itu,,,,
Waktu itu aku duduk di kelas 2 SMA. Pas praktikum biologi yang kalo gak salah tentang otot, dipakailah kodok sebagai bahan percobaan. Si ibu Guru nyuruh kita ngebelah tu kodok buat diliat ototnya. Secara anak SMA yang culun-culun gitu, pastilah malah ribut dan mainan di waktu praktikum. Mana ada, yang mau ngebelah kodok pake tangan sendiri. Mungkin si ibu mulai sebel ngeliat murid-muridnya geje gitu, lalu datang si ibu ke meja kelompokku. Si ibu mengambil gunting lalu tiba-tiba "!!!!!" tepat di perutnya kodok itu terpotong. Aku yang waktu itu ada di paling belakang (sengaja untuk mengantisipasi) langsung merasakan keanehan lagi. Nafasku berubah menjadi dingin hingga ke tenggorokan, jantung berdetak hebat, rasa mual juga ikut nemplok tuh, kemudian pandangan mulai hilang, suara teman-teman pun berganti dengan denging yang semakin keras. Saat itu aku hampir pingsan, untung saja si ibu guru secara sigap menolong lalu memapahku keluar ruangan praktikum
Itu beberapa pengalamanku ngerasain anomali tubuh, selain kejadian di atas masih banyak kejadian-kejadian lain yang mungkin kalo aku ceritain bisa dibuat majalah edisi 1 dan 2.
Yah semoga anomali itu bisa ilang deh,,, gimana ya solusinya??
